EXO MY LOVE

EXO MY LOVE
EXO, WE ARE ONE ! SARANGHAJA !!

Sabtu, 07 Juni 2014

=>STORY<= Shoot !! Capture ^^


Minggu pagi yang cerah. Terlihat banyak sekali orang yang tengah berolahraga pagi d Sungai Han. Bersepeda, jogging, bermain basket ataupun hanya berjalan santai. Terlihat seorang gadis yang berjalan menuju bangku taman dan duduk menunggu sambil memegang kameranya. Saat itu terlihat serombongan pria yang berjalan menuju lapangan basket. Gadis itu mengangkat kameranya dan memotret. Yang dipotretnya adalah seorang pria yang tersenyum riang sambil membuka lebar tangannya.

………

Dia…… menawan !! Sempurna !!

Dia merebut bola dari temannya dan langsung melemparnya kedalam ring.

“Masuk ? Masuk enggak ?” aku sedikit kesulitan melihat karena ditutupi sepasang kekasih yang sedang berpelukan. Begitu aku berhasil melihat, mereka sudah mengemasi barang-barang mereka dan berjalan meninggalkan lapangan… Huh… aku mesti menunggu seminggu lagi ! Dan lagi-lagi tidak melihat ia mendapat skor berapa.

Aku berjalan ke pohon besar dibelakang kursi yang kududuki tadi. Berteduh dari sinar matahari yang mulai memanas. Yu Mi-ah, kamu harus menunggu lagi ! aku memandang kearah silau matahari.


*Flashback*

2 bulan  yang lalu…

Aku terbangun dibawah pohon besar tepatnya pohon besar didepan lapangan basket. Kepalaku terasa sakit. Aku melihat-lihat dan kusadari ini Sungai Han ! Kenapa aku bisa ada disini ? Ketika aku mencoba berbicara pada seorang pria, ia hanya melewatiku saja, seakan dia tidak melihat keberadaanku. Apa aku sudah mati ? Aku hanya berdiri diam dan orang-orang melewatiku. Aku sudah mati. Tapi… siapa aku ? Kenapa aku bisa ada disini ? setidaknya ketika seseorang maninggal, mereka akan tahu kenapa mereka meninggal dan siapa dirinya. Tetapi kenapa aku seakan mengalami amnesia ?

Aku menghela nafas dan berjalan kembali kepohon besar. Aku duduk dan memandangi orang-orang yang berlalu lalang sambil berharap agar ingatan ku kembali. Ketika aku menggosok-gosok tanganku, aku merasakan sebuah gelang. Sebuah gelang berwarna coklat. Aku melihat-lihat gelang itu dan melihat tulisan Yu Mi. Apa itu namaku ? tapi disebelahnya ada tulisan Fan. Apa itu nama lengkap ku ? atau ada yang nama orang lain ? tapi… Yu Mi nama yang bagus, mungkin tidak apa jika kupinjam sebentar. Yu Mi…

*Flashback End*

………

Itu dia !! Dia berjalan mendekat ke lapangan basket. Aku masih ingat saat pertama kali aku mulai mengaguminya. Saat itu aku sedang mencari posisi duduk yang enak tiba-tiba terdiam begitu mataku bertemu dengan matanya. Dia mungkin sedang memandangi hal lain tapi entah kenapa aku merasa ia memandangiku. Aku terus memandangnya hingga ia sampai kelapangan. Dan semenjak hari itu, hari yang paling kutunggu hanya hari minggu. Karena dia selalu datang bermain basket setiap hari minggu. Dia yang kukagumi.

Dia melakukan pemanasan dan mulai bermain bersama teman-temannya. Ia begitu keren ketika bermain basket. Oohh !! dia memandang kearahku lagi. Tapi… apa aku ke-GR-an ? aku tidak terlihat, bagaimana mungkin dia melihatku. Aku memandang kesekeliling dan tampak ada beberapa gadis cantik yang sedang berolahraga pagi disekitarku. Ohh… dia pasti melihat ke gadis-gadis itu. Hhmm… Wajar, dia kan pria.

Aku menunduk dan melihat tubuh ku sendiri, huh… bahkan tubuhku tidak layak untuk dibandingkan dengan gadis-gadis itu. Pada saat itu dilapangan basket terdengar suara orang berteriak senang, begitu aku mengangkat kepala untuk melihat, mereka saling berpelukan dan berteriak menang. Dan masih dengan wajah tersenyum, mereka mulai mengemasi barang bawaan mereka. Dia terlihat begitu tampan ketika tertawa. Tunggu dulu ! Apa aku ketinggalan lagi ? Aduh… bodoh sekali kamu Yu Mi. kamu harus menunggu 1 minggu lagi…

………

Seakan ada sihir dipohon besar itu. Setiap kali aku pergi bermain basket, aku selalu merasa ada yang memandangiku dari pohon itu. Tetapi aku sering memandang lama kepohon itu, namun sama sekali tidak ada orang disana. Anehnya aku selalu merasa ada yang memandang balik kearahku. Apakah ada sesuatu disana ? Apa mungkin itu dia ?? Tapi tidak mungkin. Dia tidak pernah bersembunyi.

Kuputuskan untuk coba pergi melihat dimalam hari. Aku berjalan pelan mendekati pohon besar itu. Tidak ada orang. Hmm… mungkin hanya perasanku saja. Aku duduk dikursi taman yang menghadap kearah lapangan basket, ngg… inikah perasannya saat memandang dari sini ?. Tiba-tiba angin berhembus lebih kuat dan aku merasa kedinginan. Aku segera menarik resleting hoodieku. Apakah akan turun hujan ?

Aneh… rasa dinginnya tidak juga menghilang. Tiba-tiba aku teringat cerita temanku tentang hal-hal aneh di lapangan basket. Apa ada “itu” disebelahku ? hari sudah bagitu malam. Tapi apa memang ada yang seperti itu didunia ini ?

“Boleh aku bertanya ? aku selalu merasa ada yang memandangiku dari kursi ini dan dari pohon besar itu. Tapi aku tidak pernah melihat ada orang disana. Apa itu anda yang memandangiku ? Atau ada orang lain ?” aku tidak tahu kenapa aku bertanya tapi tidak akan tahu hasilnya jika tidak mencoba.

Entah mengapa aku jadi merasa seperti orang gila. Berbicara sendiri. Tapi aku seakan mendapat jawaban, setelah itu aku segera pulang. Karena besok aku masih harus pergi bekerja. “Itu aku orangnya !” sepertinya itu jawabannya.

………

Bosan… aku memandang kearah jalan yang mulai sepi karena satu persatu orang mulai pulang dan hanya meninggalkan aku sendiri. Tapi siapa itu ? seorang pria yang duduk dikursi yang sering kududuki ? Aku berjalan mendekat kearahnya dan saat itu ia langsung menarik resleting hoodienya. Apa dia kedinginan ? apa mungkin karena aku ? aku tidak begitu bisa melihat wajahnya karena ia menggunakan topi dan wajahnya sedikit terhalang oleh kerah hoodienya. Tiba-tiba ia bertanya sesuatu. Begitu ia memutarkan tubuhnya memandangiku, ternyata… dia ! dari pertanyaannya, sepertinya ia sadar bahwa aku memandanginya. “Iya itu aku orangnya !” itu yang kujawab karena tidak kusangka ia menyadari keberadaanku. Tapi setelah itu ia bergegas pergi. Tidak apa… mungkin ia masih punya kerjaan lain. Aku memandangnya berjalan menjauh, meninggalkan Sungai Han. Tapi… apa dia tahu bahwa aku menjawabnya ?

………

“Nona !! Bangun nona !!”

“Ya ??” sinar matahari membuatku tidak sanggup membuka mata. Begitu silau. Sekilas, ia terlihat seperti seorang kakek.

“Kenapa kamu tidur disini ?” kakek itu bertanya sambil membantuku berdiri

“nggg… saya tidak punya tempat lain untuk pergi. Saya bahkan tidak tahu dimana rumah saya.”

“Apakah kamu memang disini saat pertama kali muncul ?” kakek itu bertanya sambil memandang kesekeliling.

“Ne…” tapi… dia ini manusia atau hantu juga sepertiku ?

“Ohh… disini ada kaitannya denganmu. Sesuatu yang sangat kuat disini hingga membuatmu terbangun disini. Tapi kamu belum meninggal.” Kakek itu menjelaskannya sambil memandang kearah lapangan basket

“Bagaimana kakek bisa tahu ?” aku segera berjalan mendekat kesebelah kakek

“Aku melihatnya dari garis kehidupanmu. Arwah dari orang yang telah meninggal masih mengingst segala sesuatu yang berhubungan dengan mereka. Dan ada beberapa arwah yang tidak dapat mengingat apapun. Arwah seperti itu disebut arwah tersesat. Arwah tersesat ini bisa jadi arwah yang tidak dapat menemukan tubuhnya, tidak ingin kembali ketubuhnya ataupun memang belum waktunya untuk pergi atau ada yang belum bisa dilepaskannya. Kalau kamu ini lebih seperti arwah tersesat yang tidak dapat menemukan tubuhmu.” Aku kurang mengerti dengan yang dikatakannya

“Tapi kek, apa ada cara bagiku untuk menemukan tubuhku ?”

“Temukanlah didalam perhatianmu. Itulah kuncinya.” Hanya itu yang diucapkan kakek itu. Dan ia berjalan pergi. Aku terus memandanginya dan… dia berinteraksi dengan orang-orang yang sedang berolahraga. Jadi, dia manusia ? Tapi… aku seperti pernah bertemu dengannya. Tapi dimana ?

………

Hari ini hari minggu. Aku segera duduk dikursi taman dan menunggu dia datang bersama temannya. Tapi sudah begitu siang, kenapa dia belum datang juga ? tiba-tiba seorang pria duduk disebelahku. Aku sedikit terkejut karena tubuhnya hampir menabrak tubuhku. Ternyata dia !!

“Apakah kamu sekarang duduk disini dan menungguku ? Mian, hari ini kami tidak bermain basket karena temanku sakit. Jadi aku hanya jogging saja.”

Aku melihat kesekitar dan tidak ada orang. Lalu dengan siapa dia berbicara ? Dengan ku ? Bagaimana caranya ?

“Uhm… aku harus pergi dulu. Semoga kamu menikmati hari yang indah.”

Ia bergegas pergi. Sedangkan aku masih merasa sedikit bingung. “Temukanlah didalam perhatianmu. Itulah kuncinya.” Tiba-tiba aku terus teringat kata-kata itu. Dan saat itu… aku segera berlari mengejar pria basket itu.

………

Apa ini hanya perasaanku saja atau apa ? belakangan ini aku merasa seseorang mengikutiku. Tetapi setiap kali aku melihat ke sekitar tidak ada orang. Jangan-jangan ??!! ini semua bermula dari saat aku berbicara sendiri dibangku taman Sungai Han ketika jogging beberapa minggu yang lalu. Apa dia mengikutiku ?

“Apa kamu mengikutiku ? SIapa kamu ? Kenapa kamu mengikutiku ? Apa kita pernah kenal sebelumnya ? Apa aku boleh bercerita dengan mu ?”

Hmm… tidak ada jawaban. Mungkin aku sudah gila, berbicara sendiri. Tapi seketika aku merinding dan merasa kedinginan. Segera kumatikan AC ruanganku. Tapi masih begitu dingin. Apa dia ada disebelahku ? seperti sebelumnya. Entahlah… tapi aku merasa mempunyai teman berbicara.

“Selamat Malam.”

………

Apa dia ini perhatian ku ? jawabannya iya !! belakangan ini dia adalah perhatianku. Mungkin aku dapat menemukan jawabannya dari pria basket ini. W.F itu yang kubaca dari buku jurnal kerjanya. Tapi apa nama koreanya ? sudah beberapa minggu aku mengikutinya tapi aku masih belum menemukan jawabannya. Baik identitas dirinya maupun jawaban yang kuinginkan. Ia baru selesai mandi dan berjalan menuju kamar. Aku segera berlari mengikutinya. Tidak banyak yang dilakukannya ketika dikamarnya. Hanya duduk dikasur dan membaca novel. Tiba-tiba dia berbicara…

“Apa kamu mengikutiku ? SIapa kamu ? Kenapa kamu mengikutiku ? Apa kita pernah kenal sebelumnya ? Apa aku boleh bercerita dengan mu ?”

“Iya, aku mengikutimu. Aku tidak tahu. Mungkin karena kamu perhatianku. Kurasa belum. Boleh, ceritalah apapun yang ingin kamu ceritakan.” Aku menjawab seluruhnya. Tapi sepertinya dia tidak mendengar. Aku segera naik kekasurnya dan duduk disebelahnya. Tiba-tiba dia mematikan AC-nya. Apa dia kedinginan ? mungkin. Dia berkata sesuatu tapi tidak begitu jelas. Tapi dia meletakkan novel dan kacamata bacanya dan segera berbaring. Ohh… selamat malam. Semoga bermimipi indah.

 ………

Aku terus berjalan-jalan dirumahnya. Semuanya normal bahkan tidak terlihat sedikitpun petunjuk untuk ku kembali. Tapi ada yang aneh. Ada sebuah ruangan yang seakan sangat ingin ia masuki tetapi ia selalu hanya berhenti saja didepan pintu. Aku sudah memandanginya berkali-kali. Ruangan apa itu ? aku ingin masuk tapi sepertinya sulit. Karena aku tidak terlihat sehingga agak sulit untuk melakukannya.

Klik ! 

Suara pintu. Dia bangun. Upsss… imut !! dengan rambut acak-acakan, wajah cemberut, hehehe. Terlihat seperti anak kecil. Perlahan ia berjalan ke dapur dan aku segera mengikutinya. Kira-kira apa yang akan dilakukannya ? dia membuka kulkas dan mengambil sebotol air dingin.

“Jangan !”

Tanpa sadar aku berteriak kearahnya. Sesaat dia terlihat ragu, dan kemudian meletakkan kembali botol air itu. Ia kemudian hanya mengambil air biasa. Tingkahnya ini seakan Ia ada mendengar ku berteriak. Dengan membawa gelas ia berjalan menuju ruang tamu dan mengambil kalender meja yang disimpan dilaci. Hari ini 06 November, didalam kalendernya tanggal tersebut dilingkari dengan pena tinta merah. Apa maksudnya ? biasanya orang melakukan hal tersebut ketika hari tersebut merupakan hari penting. Tapi… 06 November… aku seakan pernah mendengarnya…

………

06 November… satu hari yang berarti. Ulang tahun yang juga berarti hari sial. Tuxedo yang kukenakan tahun lalu, kukenakan lagi sekarang. Aku menghela nafas ketika sedang mengenakan dasi.

*Flashback*

Gadis kamera. Seorang gadis yang selalu membawa kamera dan duduk dibangku taman yang menghadap ke lapangan basket. Tanpa sadar, setiap kali aku bermain basket, aku akan selalu mengambil kesempatan untuk memandangnya. Setiap aku memandangnya, ia selalu sedang mengangkat kameranya dan memotret. Kadang aku penasaran apa yang dipotretnya ? Apa yang menarik perhatiannya ?

Setiap minggu dia selalu datang dan duduk dibangku taman. Aku selalu ingin mengajaknya berbicara, tetapi ia sepertinya pendiam. Ada suatu minggu aku datang lebih pagi dan meninggalkan catatan dibangku taman. Aku segera berlari bersembunyi disalah satu pohon. Tidak lama kemudian, aku melihat dia berjalan mendekati kursi. Dia melihat catatan itu. Tersenyum. Dan dia memotret catatan itu. Yess !!!

06 November. Aku mengenakan Tuxedo kakakku dan segera pergi ke sungai Han. Hari ini aku meninggalkan pesta ulang tahunku. Aku tiba disungai Han dengan tergesa-gesa. Ramai. Aku segera menuju kebangku taman, tempat janjianku dengan gadis kamera. Aku melihat jam. Apa aku yang terlalu cepat datang ? mungkin tidak. Sekarang sudah hampir jam 9 malam. Apa dia lupa ? atau dia memang tidak datang ? Ah… tunggu saja sebentar lagi.

Jam sudah menunjukkan jam 12 malam. Dan bangku taman yang menghadap kelapangan basket sudah kosong. Hanya terlihat sebuket bunga yang sudah tidak bertuan.

*Flashback End*

………

Dia berpakaian rapi. Apa akan pergi kesuatu tempat ? entahlah. Tapi yang pasti aku juga akan ikut dengannya. Aku menghadap cermin dan merapikan rambut panjangku. Dan segera berjalan disebelahnya yang sudah selesai mengenakan sepatunya. Kami keluar rumah dan pergi kesuatu tempat dengan mengendarai mobilnya. Aku tidak tahu akan kemana. Karena dia hanya diam.

Sungai Han !! DIa datang kesungai Han. Untuk apa ? kemudian dia duduk dibangku taman yang sering kududuki. Apa dia sedang menunggu seseorang ? pria basket hanya duduk diam hingga jam 12 siang. Kemudian dia beranjak meninggalkan kursi dan hampir meninggalkanku. Karena aku sedang bermain dengan hantu anjing yang sedang berjalan-jalan. 

Kami kembali kerumah. Aku bingung. Sebenarnya untuk apa dia melakukan ini semua ? eittss… dia berjalan kearah ruangan itu. Ia membukanya ! aku segera mengikutinya masuk. Terdiam. Terpana. Bingung. Membeku. Penasaran. Semua perasaan itu bercampur aduk dalam pikiranku ketika memasuki ruangan itu. Ruangan yang berlampu agak redup. Terdapat banyak sekali foto yang digantung di dinding, jumlahnya mungkin mencapai ratusan. Dan ada banyak foto yang berserakan dimeja besar yang terlihat seperti empat buah meja yang digabung menjadi satu. Dan disalah satu meja terlihat sebuah printer yang sudah berdebu. Mungkin sudah lama tidak digunakan dan terlihat setumpuk kertas foto yang belum digunakan disebelahnya.

Foto siapa ini ? aku mencoba mendekat dan melihatnya. Terkejut. Semuanya  fotoku !! kenapa bisa semuanya fotoku ? apa dia mengenalku ? aku memandang kearah pria basket yang  terduduk diam sambil memadangi 2 buah foto. Aku mendekat dan melihat. Satu fotonya adalah foto gelang berwarna coklat. Sepertinya aku pernah melihatnya. Ya, gelangku. Aku melihat gelang yang ada ditangan ku dan membandingkannua dengan yang difoto. Itu serupa. Ada tulisan Yu Mi dan Fan. Dan difoto kedua adalah foto sebuah catatan. Aku berusaha membacanya dan… aku berhasil. Seketika aku dapat melihat semua yang terjadi hingga membuat ku menjadi seperti ini.

*Flashback*

“Hi Yu Mi. mari bertemu tanggal 06 November di sini. Jam 7 malam.
p.s aku tahu namamu dari temanku
p.s ini hadiah dariku

                                                      -Pria Basket-

Aku membaca catatannya dan tersenyum. Pria basket. Baiklah aku akan datang. 

06 November, sudah jam 6.44. aku sedikit terlambat karena terlalu lama memilih pakaian. Aku segera memanggil taksi dan menuju ke sungai Han. Aku tiba jam 6.57. mungkin terlambat sedikit tidak masalah. Karena aku masih harus berjalan menuju kelapangan basket. Ketika aku menyebrang ada seorang kakek yang menyebrang bersamaku. Aku berjalan mendekat untuk membantunya. Tetapi saat itu ada sebuah truk yang melaju cepat dan menuju kearah kakek itu. Aku segera berlari dan manarik kakek itu. Duh… hampir saja. Tapi malang, dibelakang ada mobil yang jalan dan langsung menabrakku.

Darah segar mengalir keluar. Aku terbaring lemas dijalanan. Aspal jalan terasa begitu dingin. Dan saat itu perlahan-lahan dunia manjadi begitu gelap. Darah segar mengalir mengenai gelang coklat yang kukenakan.

………

Jadi dia ada hubungannya denganku ? penyebab kenapa aku menjadi seperti sekarang ada hubungannya dengannya. Aku duduk disebelahnya dan merebahkan kepalaku kebahunya. Sekarang aku sudah tahu siapa aku, kenapa aku menjadi seperti ini, dan apa hubunganku dengan pria basket. Lalu apa yang akan terjadi ? pelan-pelan tubuhku seperti akan menghilang. Dan aku mendengar suara kakek itu.

“Kamu berhasil. Kembalilah.”

"Tidak bisakah aku bertahan sedikit lama disebelahnya ?" aku berbicara pelan terhadap suara kakek.

"Tidak bisa. Itu sudah takdir yang harus kamu terima. Mari kita pergi. Atau kamu tidak akan punya kesempatan lain lagi."

Aku menghela napas. Pelan-pelan aku menghadap kearah pria basket dan pandanganku mulai mengabur. Hilang.

………

06 November 2014

Si pria basket duduk dikursi taman dan memegang sebuket bunga. Ia seakan menunggu seseorang. Dan perlahan terlihat kaki seorang wanita yang berjalan mendekat kebangku tersebut dan berdiri didepan pria basket yang sedang memandang kebawah karena keputusasaannya. Si pria basket mengangkat kepalanya dan matanya beradu pandang dengan mata si gadis, si gadis kamera. Mereka tersenyum memandang satu sama lain. Tangan si pria basket dengan gugup memegang erat bunganya, sedangkan gadis kamera memegang erat gelang coklat yang dikenakannya.

………

Perlahan-lahan ruangan rahasia pria basket menjadi terang dan foto-foto yang berserakan menjadi lebih rapi. Dan ditengah ruangan terdapat foto berukuran besar. Foto pria basket yang berfoto bersama teman-temannya dilapangan basket. Tapi aneh… yang terlihat hanyalah pria basket yang tersenyum lebar kearah kamera dan gadis kamera yang duduk dibangku taman. Sedangkan teman-temannya ? hanya terlihat rambut. Hehehe… apa dia sengaja ? Iya, dia sengaja.

…The End…


"Pertemuan selalu terjadi tanpa henti setiap waktunya. Tanpa kita sadari setiap pertemuan selalu menimbulkan perpisahan. Tapi dengan keajaiban takdir, pertemuan itu terjadi lagi setelah adanya perpisahan. Bagaimana permainan sebuah takdir, tidak ada yang mengetahuinya. Asal kita percaya, takdir tidak pernah berbuat curang. Takdir tidak pernah menghalangi mereka yang seharusnya bertemu." - W.Y

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar